Wednesday, August 10, 2011

Petualangan Jogja-Solo-Semarang

Wah, sudah lama saya tidak posting blog. Cukup kangen juga menulis. Saking kangennya, postingan kali ini akan cukup panjang, yaitu berupa kisah perjalanan yang penuh kejutan.

Cerita ini dimulai pada tanggal 27 Juli 2011, saya dan beberapa teman melakukan perjalan ke JogLo Semar alias Jogja-Solo-Semarang :) Awal perjalanan ini dimulai ketika saya diterima untuk interview kerja di Jogja. Kemudian salah satu teman saya, yaitu Suci Rahmadhayanti mengusulkan untuk mengajak teman-teman yang lain ke Jogja juga, jalan-jalan sekalian nemenin :D Awalnya, rencana ini hampir gagal, karena saya nggak diizinkan bos besar (baca: Bapak) buat interview :( Tapi Allah berkehendak lain, saya menerima panggilan yang kedua, dan yang terpenting, akhirnya saya diizinin juga, ahuyyy... :)) Berangkatlah kami ke JogLo Semar dengan jumlah personil enam orang, yaitu saya sendiri, Suci, Yogo, Aep, Ibnu, dan sepupunya Suci yang bernama Robby. Sayang, personil satu lagi bung Adrian ga bisa ikut.




Dari atas: Yogo, Saya, Robby, Aep, Suci, Ibnu


Tanggal 26 Juli sebelum keberangkatan, kami membeli tiket di Stasiun Hall di Bandung. And you know, kejadian lucu ternyata dimulai dari sini. Kami berencana untuk berangkat dengan kereta ekonomi Malabar Express. Transportasi yang lebih murah bagi anak-anak kost seperti kami. Tapi ternyata, tiket ekonomi yang tersisa tinggal lima, sedangkan kami ada enam personil... Beuh... bingung, kami pun berdiskusi sebentar. Akhirnya keputusan dapat. Ibnu memilih untuk membeli satu tiket kelas bisnis dengan harga yang lebih mahal. But, it's ok, yang penting jadi berangkaaaatttttt...

Keesokan harinya, kami mempersiapkan diri masing-masing, packing-packing baju, dan lain-lain. Dan kami berencana kumpul di kostan Aep sebelum berangkat ke stasiun. Sekitar pukul 14.30, Ibnu dan Yogo berangkat duluan ke stasiun dengan motor, yang kemudian motornya nanti dititipkan ke kostan adiknya Ibnu. Sedangkan saya dan Aep menunggu kedatangan Suci dan Robby di kostan Aep. Akhirnya mereka datang juga sekitar pukul tiga. Setelah mereka datang, kami langsung buru-buru berangkat, soalnya kereta akan berangkat pukul 15.30. Padahal jarak dari kostan Aep ke stasiun itu bukan jarak yang dekat. Kami pun langsung memesan taksi. Parahnya, pihak sana masih mencarikan taksi untuk kami.. haduuhh, padahal kami dikejar waktu. Setelah menimbang-nimbang, akhirnya kami memutuskan untuk menyewa angkot. Yah, daripada nunggu taksi yang belum jelas kedatangannya, kami pun langsung berangkat ke stasiun naik angkot dan menyuruh supir angkotnya untuk ngebutttt...

Di angkot, kami berempat H2C alias harap-harap cemas. Takut kalo sampe di stasiun telat. Saat di perjalanan, Suci tiba-tiba ngomong -kira2- gini, "Gimana ya kalo pas kita sampai, eh keretanya baru berangkat...?" Dan ehemmm... langsunglah omongan Suci ini diaminin malaikat, kayaknya. Kita pun sampai di stasiun kira-kira pukul setengah empat lebih satu atau dua menit lah. Turun dari angkot sambil lari-lari, bahkan Aep sampai melorot celananya. Mirisnya, saat kita sedang lari-lari itu, dan kereta api pun baru berjalan pergi meninggalkan kami... Bubbye Malabar Express

Alhamdulillah... PT. KA punya kebijakan. Kita masih bisa berangkat ternyata dengan kereta selanjutnya yang berbeda. Saya, Suci, Robby, Yogo, dan Aep, jadi naik kereta api Kahuripan pukul sembilan malam dari Stasiun Kiaracondong. Sedangkan Ibnu, dia naik kereta Mutiara Selatan pukul lima sore dari Stasiun Hall.




Ini dia tiket kereta api asli plus tiket telat
Ya sudah, akhirnya kami menunggu di stasiun sambil melepas kepergian Ibnu (Yaelah, bahasa gue dong, melepas kepergian... Hahaha). Kami bermure ria, foto-foto nggak jelas, sambil menunggu.



Lagi mure di stasiun
Setelah menunggu sampai Ibnu pergi, kami berlima lalu cao ke Stasiun Kiaracondong naik angkot. Sesampainya di stasiun kami kembali mure karena harus nunggu sampai jam sembilan malam :( Huahhhh... Sambil menunggu kami pun makan di pinggir rel, rasanya benar-benar seperti backpacker.




makan di pinggir rel
Hanya dengan lima ribu rupiah kami membeli sebungkus nasi dengan isi ayam sama tempe... Alhamdulillah :D Lucunya, abang-abang yang jual nawarin nasi ke kita sampai tiga kali... Dua kali pas kita masih nunggu di deket rel, yang ketiga kalinya pas kita udah di kereta...
Setelah nunggu beberapa jam, akhirnya Kereta Api Kahuripan yang kami rindukan datang juga... Riweuh banget pas mau masuk gerbong... Lumayan desak-desakan. Maklumlah, kami naik kelas ekonomi dan gerbong paling belakang -_-"




udah duduk di kereta
Euuwwwhhh... Buat yang belum pernah naik kereta kelas ekonomi, sini saya akan deskripsikan. Kereta kelas ekonomi, buat saya, sangat miris. Jumlah seat yang disediakan sangat tidak mencukupi dengan orang yang ada. Tidak semua orang bisa duduk seat yang disediakan. Malah sepertinya, lebih banyak orang yang berdiri, bahkan duduk di bawah di tengah-tengah jalan, di dekat pintu, bahkan ada juga yang di WC. Banyak orang yang berlalu-lalang sambil berjualan. Nawarin makanan, minuman, alat tulis, kaos kaki, boneka, dan masih banyak lagi. Satu fenomena yang bikin miris adalah, bapak-bapak yang merokok di deket seorang bayi. Aduh, miris banget di situ, nggak bisa kontrol diri sepertinya.
Yah, itu sedikit deskripsi mengenai kereta kelas ekonomi. Bisa ditarik kesimpulan bahwa kereta kelas ekonomi = MURAH tapi MIRIS

Setelah menempuh perjalanan sekitar sepuluh jam, melewati stasiun-stasiun, akhirnya kami pun sampai di Stasiun Purwosari. Ini dia, jeng jeng jeng...




sampai di stasiun
 Nah, di stasiun ini kami dijemput oleh Ibnu yang emang udah sampai duluan. Wah, berasa bule yang dijemput sama pemandu wisata... Hahaha... peace, Nu ^^v Setelah itu, kami pun langsung cao ke rumah Ibnu, tapi sebelumnya sarapan soto ayam dulu di deket rumah Ibnu. Enak sotonya euy... Maknyosss... Nyesel kemarin nggak nambah :'(
Nih, begini nih di kamar Ibnu, pada tidur-tiduran sampe tidur beneran.




di kamar Ibnu
Setelah istirahat sebentar di kamar Ibnu, kami langsung mandi, siap-siap berangkat ke Yogyakarta untuk menemani saya interview sekalian jalan-jalan. Yuhuuuu... Sekitar pukul sebelas kami pun sudah siap dan langsung berangkatttt...




ke Jogja, mau interview :)

Sampai di Yogyakarta, kami langsung mencari gedung tempat interview. Setelah berkeliling-keliling sambil ngeliat nomornya, ditambah bingung karena nomornya pada nggak urut, nanya-nanya orang juga. Akhirnya kami temukan juga gedungnya yang bernama Pacific Building.
Saya langsung masuk ke gedung itu, sedangkan yang lain menunggu sambil sambil jalan-jalan.

Pukul satu siang saya sudah di gedung itu. Hampir satu jam saya menunggu karena karyawan-karyawannya sedang makan siang. Mamaakkk... saya juga belum makan siang :( Sekitar pukul dua akhirnya saya dipanggil. Ternyata tidak langsung interview, saya harus mengikuti tes terlebih dahulu. Karena posisi yang saya apply adalah Game Tester, jadi tesnya adalah bermain games sambil nyari bugs yang ada pada game tersebut. Sekitar 30 menit tes itu berlanjut, saya sampai keasyikan, sampai nggak tau bugs nya apa yang ada di games tersebut. Hahahaha. Setelah selesai, baru saya melakukan interview yang full English -_-"
Namun, hasilnya ternyata saya memang belum berjodoh kerja di sana. Padahal ngeliat tempat kerjanya, karyawan-karyawannya, kayaknya asyik banget. Santai pakaiannya, nggak formal. Tapi ya, mungkin bakal ada yang lebih baik :)

Setelah interview, kami pun langsung berangkat ke Candi Borobudur... Ahuyyyyy... Candi Borobudur, yang pernah menjadi salah satu dari tujuh keajaiban di dunia sebagai candi terbesar. Seru banget di sana, kami foto-foto, liat-liat pemandangan yang memang keren banget, cuci mata liat bule. Oh iya, sebelum kita naik ke atas candi, kita diharuskan untuk memakai kain terlebih dulu, padahal dulu nggak deh ya. Nggak tau juga kenapa sekarang harus pake.




pake kain :)





di Borobudur :)

Setelah dari Candi Borobudur, kami jalan-jalan ke Malioboro. Sampai di sana kami cari makan dulu, secara saya belum makan dari tadi siang, kasian kali perut tersayang. Kami makan sate ayam di sana. Murah banget lho, sepuluh tusuk cuma goceng. Setelah makan, kami langsung belanja-belanji. Tapi saya nggak belanja ding, nggak punya uang. Di sana saya cuma beli celana panjang batik doang seharga dua puluh rebu. Kalo lagi ada duit banyak, wuaahhhhhhh... pasti bakal kalap saya.




di Malioboro :)

Setelah dari Malioboro kami langsung pulang ke Solo, eh, nggak ding, kami mampir sebentar ke rumah uwaknya Robby yang ada di Jogja. Setelah itu, baru deh ke Solo. Di sana, kami makan di angkringan karena lapar banget. Hmm... angkringan ini tempat makan kayak warung tenda kecil gitu. Nah di situ nasinya udah dibungkus-bungkus, tinggal milih mau berapa bungkus dan isi dari nasi itu apa. Kemudian lauknya juga kita tinggal milih, karena sudah disediakan di meja. Ya, mirip-mirip sama prasmanan gitu.




makanan di angkringan

Setelah makan selesai, baru deh kami balik ke rumah Ibnu dan sampai sekitar pukul 12 malam. Setelah itu kami pun istirahat karena pagi-pagi kita mau pergi ke Semarang, nemenin Ibnu daftar kuliah ekstensi ke S1. Ada kejadian seru sebelum tidur, waktu itu Robby mau ngambil handuk yang dijemur di balkon, saat ngambil handuk, tiba-tiba aja dia ketakutan. Otomatis saya dan yang lain pun kaget, kenapa dia tiba-tiba ketakutan gitu. Katanya dia ngeliat hitam-hitam di rumah seberang Ibnu. Setelah diselidik keesokan harinya, ternyata yang hitam-hitam itu cuma patung. "Cape deh, By..." -_-" Setelah itu kami pun tidur...

Gebraakkkk... bangun tidur tiba-tiba ada suara yang jatuh. Yah, saya tidur sampai merubuhkan gorden di kamar Ibnu. Karena saya tidur di dekat tembok yang gordennya sampai ke lantai, pas bangun mungkin tiba-tiba ketarik dan jatuh... Malunya... Saya langsung memanggil Aep buat ngebenerin tu gorden. Setelah bangun tidur, kami semua langsung sarapan dan mandi untuk berangkat ke Semarang.
Sebelum berangkat ke Semarang, Robby melakukan hal gila. Mau tau kegilaan apa? Picture will tells it.




hantu pohon pisang jadi-jadian. Mana takut bang kalo hantunya kayak begini? Hehehe

Yup, Robby pura-pura jadi hantu di bawah pohon pisang yang ada di depan rumah Ibnu. Beneran lah ni orang, gilak maksimum. Ketawa melulu bawaannya. Hahaha. Piss Robby ^^v Setelah Robby melakukan aksi kegilaanya, kami pun langsung berangkat ke Semarang. Selama perjalanan ke Semarang ya normal-normal saja, cuma saudari Suci tiduuuuurrrrr mulu kerjaanya. Sedangkan saya dan yang lain paling ngemil-ngemil dan sedikit narsis-narsis di mobil. Setelah sampai di Semarang, kami menuju universitas tempat Ibnu mau mendaftar, tapi sayang, ternyata kuota kelasnya udah penuh. Setelah dari universitas, kami (baca: Suci dan Robby) mencari oleh-oleh. Dan sekali lagi, saya mah nggak beli apa-apa, hahaha. Faktor kanker. Setelah itu, para lelaki melakukan sholat Jumat, saya sama Suci menunggu sambil menikmati es teh manis dan narsis-narsis ;)

Setelah selesai, kami pun kembali melakukan perjalanan ke Solo karena jam empat sore kami harus sudah kembali ke Bandung. Otomatis selama perjalanan cukup ngebut karena mengejar waktu. Dan, hadirlah kejadian yang paling menegangkan. Kami hampir ribut dengan pengendara motor. Gara-garanya pas lagi jalan, motor itu malah menghalangi kita. Saat ingin menyalip, eh motor itu malah menutupi jalan. Terus entah gimana-gimana, akhirnya motor itu berhasil disalip dengan cara yang jujur, buat saya agak menakutkan. Entah tiba-tiba motor iu terus ngebalap kami dan marah-marah nyuruh turun dari mobil. Dimulai deh adu mulut ribut-ribut. Akhirnya kami pun berhenti, menepi ke pinggir jalan gara-garanya motor itu berhenti di depan kami. Untung sungguh beruntung, ada polisi yang menengahi kami. Setelah keributan kecil yang menegangkan tapi seru ini, kami pun langsung capcus lagi, melanjutkan perjalanan ke Solo.

Setelah sampai di Solo, tepatnya di rumah Ibnu, kami pun siap-siap untuk berangkat lagi ke Bandung. Abis packing-packing, kita makan dulu... Sebelnya perut saya agak-agak bermasalah, jadi makannya kurang lahap. Padahal ngeliat makananya pengen saya sikat semuanya itu.




yum yum yummy :)
Setelah selesai makan, kami pun langsung menuju terminal. Kali ini kami pulang naik bis. Mencoba sesuatu yang lain, karena pas berangkat kami udah naik kereta. Selain itu juga, naik bis, Bis Kramat Djati tepatnya, ini ntar dapet snack plus makan malam gratis. Yoyoyo. Terus di bis pun enak, kursi empuk dapet bantal plus selimut. Nggak kayak di kereta kemarin -_-" Setelah sampai di terminal, kami menunggu sebentar, tak lama kemudian bis pun datang. Kami pun langsung masuk dan duduk sesuai seat yang sudah dipesan. Di seat kiri, Aep dan Suci duduk paling depan, kemudian di belakang mereka saya dan Robby. Di seat kanan, Ibnu paling depan, di belakangnya Yogo.
Selama awal perjalanan lancar-lancar saja. Tapi kemudian di tengah perjalanan, ada kejadian seru lagi. Bis yang kami tumpangi bersenggolan dengan mobil yang akhirnya sempat ribut-ribut sebentar. Setelah menyelesaikan permasalahan itu kami pun melanjutkan perjalanan.



lecet-lecet di mobil
Sampai di Semarang, ada tempat yang keren kali, mirip sama Bukit Bintang yang ada di Bandung :) Keliatan lampu-lampu cantik yang menyala...
Di tengah-tengah perjalanan, akhirnya bis pun terhenti untuk makan malam. Ada kuponnya lho, biar dapat makan gratis. 




kupon makan :)
Setelah makan, kami melanjutkan perjalanan. Setelah itu sepanjang perjalanan, kami sepertinya lebih banyak tertidur karena kecapekan... Dan akhirnya sampai Bandung sekitar pukul setengah tujuh pagi.
Well, that's my story... Tentang perjalanan yang begitu penuh cerita, pelajaran, dan pengalaman.
Dari awal ketemu teman baru, sepupu Suci alias Robby yang gilak abis :p, yang terlambat kereta, terus mure di stasiun nunggu di pinggir rel, naik kereta ekonomi yang keadaannya bener-bener miris, ribut-ribut sama pengendara motor, bahkan sampai pulang bis yang ditumpangi senggolan dengan mobil.
Thanks a lot buat Ibnu yang udah mau dibikin repot sama kami semua :p
This will be unforgettable story :)