Wednesday, January 18, 2017

Live Boldly, Live Well, Just Live... *

source : click here


In the late 20's, sometimes I wonder, where do I wanna go? What am I going to do in this life?

It's amazing thing seeing women who choose to settle to one person, called it's marriage. They have no afraid with some issues that will be faced as a spouse, like children, financial, or every simple thing of differences like where-do-you-put-your-things. So, it doesn't mean that I don't want to be married. I want and I will. Someday, hope in next one or two year. I don't know, because only God who has the best plan. But for now, probably, I am too comfortable with myself. I love being free without someone will disallow me doing something that I like, without someone control about myself.

As a female who claimed self as independent and feminist, I want to be free. I want to do whatever I want to do without take care about what people would said. In a half year, I want to travel around my country, Indonesia. If I have enough money, I want also to go to other country. Do solo traveling to explore city to city. Enjoy their tourism, like beach or mountain; enjoy their unique culinary; socialize with the urban people, and so many things that I want to do that I've not ever done yet.

I want to fulfill myself with grateful and happiness that only be determined only by myself.


*the title is quoted by Me Before You's tagline.

Sunday, May 8, 2016

Sailing Komodo Island: Paradise of East Indonesia


"Live boldly, live well, just live..."
-Me Before You


Setiap traveler pasti memiliki destination dream, satu tempat yang menjadi impian untuk dikunjungi. Ada yang memilih pantai, gunung, ataupun pulau, yang menjadikannya sebagai destinasi impian. Dan aku memilih salah satu 'surga' yang ada di Indonesia bagian timur, tepatnya di provinsi Nusa Tenggara Timur, yakni Taman Nasional Komodo, yang terdiri dari Pulau Komodo, Pulau Padar, dan Pulau Rinca.

Suatu hal yang membanggakan bagi Indonesia, bahwa Pulau Komodo merupakan salah satu dari 7 Wonders of the World. Satu-satunya pulau yang memiliki hewan purba yang dilindungi, yakni Komodo, dengan populasi yang masih cukup banyak. Tidak hanya itu, keindahan yang diberikan oleh tiga pulau ini pun sangat menakjubkan.

Mengeksplor tiga pulau ini dapat dilakukan dengan liveaboard, mengelilingi dari satu pulau ke pulau lainnya dengan mengguankan boat. Sehingga kita diharuskan bermalam di boat tersebut.

Pulau pertama yang ingin saya kunjungi yaitu Pulau Komodo, atau biasa disebut dengan Loh Liang. Di Loh Liang, kita bisa memilih trek yang akan ditempuh untuk menjelajahi Pulau Komodo ini. Ada yang short track, medium track, ataupun long track. Di pulau ini, terdapat bukit, selain Sulphurea Hill, yang bernama Fregata Hill. View dari Freagata Hill ini sangatlah indah. Di sini kita bisa melihat birunya laut di sekitar Pulau Komodo.

source image : click here
Pulau kedua selanjutnya adalah Pulau Rinca atau biasa disebut juga dengan Loh Buaya. Pulau ini ukurannya justru lebih besar dibanding Pulau Komodo. Dan komodo yang akan ditemui pun, biasanya lebih banyak dibanding di Pulau Komodo itu sendiri.

source : click here
Dan pulau terakhir ingin saya kunjungi adalah Pulau Padar. Berbeda dengan kedua pulau sebelumnya, Pulau Padar justru tidak terdapat habitat komodo. Tapi jangan khawatir, keindahan di pulau ini tidak kalah dengan kedua 'saudaranya'. Setelah melakukan trekking dan berada di dataran tinggi Pulau Padar, kita bisa melihat view yang sangat, sangat indah. Terbentang hijaunya dari Pulau Padar, serta birunya laut di sekitarnya. Dan jangan lupa, kita juga bisa snorkeling di pantai sekitar Pulau Padar ini loh.

So, who can resist this beautiful view?

source : click here

Rasa lelah yang dialami dalam menjelajahi ketiga pulau ini akan terbayar oleh pesona keindahannya. Namun, cuaca yang cukup terik yang biasa membuat kita takut kulit akan terbakar matahari, dapat dilawan dengan menggunakan Vitalis Hand and Body Lotion Fresh & Light. Lotion yang memiliki kandungan anti oksidan dari broccoli plus vitamin B3 dan UV protector, mampu membuat kulit kita tetap terawat dan terlindung dari teriknya paparan sinar matahari.

source : click here
Selain itu, untuk menghilangkan kejenuhan serta kelelahan ketika trekking, kita bisa menyemprotkan Vitalis Body Scent Blissful. Aroma segarnya yang merupakan kombinasi floral, citrus, bergamot, vanilla, dan musky, mampu membuat kita menjadi lebih ceria dalam menjelajahi ketiga pulau tersebut.

source image : click here
And the last but not the least, menyemprotkan Vitalis Fragranced Deodorant Joyful Spirit sebelum memulai aktivitas dalam menjelajahi ketiga pulau ini. Deodorant dengan aroma fruitygreen dan citrus yang segar dan tahan lama, dapat menghilangkan dan mencegah bau badan sehingga perjalanan akan jauh lebih menyenangkan untuk menikmati keindahan alam Taman Nasional Komodo ini.

source image : click here
Dan inilah destinasi impianku untuk liburan, mengeksplor salah satu surga di Indonesia Timur, Taman Nasional Komodo. And what's your destination dream? Wujudkan liburan impianmu dengan Vitalis dengan menuliskannya di sini.

"Who lives sees, but who travels sees more."


Friday, October 23, 2015

Focus

Ada salah satu buku yang nggak bosen-bosen gue baca. Walaupun dibacanya itu nggak full dari awal sampai akhir, suka random aja gitu bacanya, halaman mana yang kebuka. Judul bukunya adalah Marriageable karya Riri Sardjono. Kenapa sih, Mba Riri ini nggak ngeluarin buku lagi?! :(

Gue suka banget sama tulisannya dia, gaya berceritanya, terutama dialog-dialog antar karakter yang dia buat. Setiap karakternya memang berkarakter dan membuat gue jatuh cinta dengan karakternya.

Buku ini bercerita tentang seorang wanita berumur 31 tahun bernama Flory, yang masih single dan ia menjadi sedikit feminis, agak sulit percaya dengan namanya cinta dan lelaki, setelah berkali-kali mengalami kegagalan cinta. Suatu ketika, mamanya Flory memutuskan untuk menjodohkannya dengan seorang lelaki bernama Vadin. Flory pun tidak menolak lantaran ia merasa, mungkin itu satu-satunya jalan ia bisa mendapatkan jodohnya walaupun tidak ada perasaan cinta, dan ia menerima untuk menyenangkan mamanya juga. Intinya, di buku ini menceritakan perjalanan Flory untuk menemukan arti cinta yang sebenarnya.

Ceritanya biasa? Iya. Klise? Iya. Gampang ketebak? Iya. Tapi menurut gue, bagus nggaknya buku bukan dilihat dari plot cerita. Karena di mana-mana cerita kehidupan itu nggak ada yang benar-benar unik. At least, sebeda apapun ceritanya, terutama cerita romance, biasanya juga suka ada plot cerita yang hampir sama.

Ada satu halaman dari buku ini yang menjadi part favorite gue. Lupa halaman dan bab berapa, tepatnya. Bisa dibaca di pict di atas pemirsaaah... Di situ merupakan scene ketika Flory galau ingin menikah atau tidak.

Balik lagi ke hal yang berhubungan pernikahan. Emang lagi sensitif banget pembahasan ini di usia perempuan umur 20 pertengahan kayak gue. Mindset gue tentang pernikahan pun masih berubah-berubah. Dulu gue ngerasa siap tentang pernikahan, hanya karena memikirkan yang bahagia-bahagianya saja. Lalu suatu ketika menjalani hubungan tapi nggak berhasil, membuat gue memikir ulang mengenai essential dari pernikahan, dan cinta. Dijanjiin bakal dinikahin tapi nggak jadi itu sakit, brooooh...

Dan sekarang, gue sadar udah mendidik hati ini terlalu keras dan kuat. Bahkan terkadang udah nggak ngerti lagi job desk nya. Mungkin sekarang hati gue ini lagi makan gaji buta. Membuat gue merasa cheesy with the romance thing. Tapi tetep, hobi nonton drama korea sama baca novel romance nggak ilang.

Setelah gue bertapa, membaca konsep jodoh dan pernikahan dari agama, bertukar pikiran dengan sahabatku, mengambil intisari dari sebuah novel atau film, gue akhirnya membuat kesimpulan.

Tujuan menikah adalah untuk beribadah.

Bukan karena umur memang sudah waktunya menikah, bukan karena teman-teman sudah menikah, bukan karena orang tua sudah ingin menimang cucu, bukan karena tekanan dari keluarga besar karena sudah diharuskan untuk menikah, bukan karena takut dibilang nggak laku, bukan karena takut kesepian, bukan karena omongan orang yang nyuruh-nyuruh lo buruan nikah, bukan karena mantan lo udah nikah duluan atau mau nikah.

Menikah bukan tujuan akhir menjalani hidup di dunia. Bukan tolak ukur kebahagiaan seseorang. Apakah semua orang yang menikah itu bahagia?

Yang gue lakukan sekarang adalah fokus menjalani apa yang ingin gue jalani. Gue sudah menetapkan timeline, hal-hal apa yang akan gue jalani nanti. Menikah pun begitu. Walaupun mungkin kita pun nggak tahu rencana Tuhan akan seperti apa.

Persoalan menikah gue sudah punya kuncinya. Yang terpenting itu berbaik sangka kepada Tuhan. Kita menginginkan sesuatu, maka percayalah dengan kuasa-Nya. Tuhan sudah menetapkan segalanya di firman-Nya. Kita tinggal percaya, meyakini, dan berikhtiar.

Gue akan menikah keitka gue siap. Siap dengan segalanya. Dan cuma Tuhan yang tahu kapan itu akan terjadi. He will send me the one if I'm ready. Gue percaya itu.

Jawaban klise? Memang. Tapi itu jawaban yang menurut gue paling benar.

Yang sulit itu adalah tidak mengambil hati omongan negatif orang. Karena sebenanrnya apapun yang elo lakukan, orang-orang itu nggak akan pernah berhenti ngomongin. Jadi, yang terpenting adalah bertahan pada prinsip elo. Dan itu yang sedang gue berusaha jalani.

Through the 20s is pretty hard.

So, seperti di buku Marriageable yang gue baca, ada satu quote yang emang bagus banget.

"Focus on where you want to go, not on what you fear."

Jalanilah hidup ini sepositif mungkin. Pikiran yang positif dan kegiatan yang positif. Maka hal positif pulalah yang akan lo dapatkan.

Sunday, February 22, 2015

[Review] Kingsman: The Secret Service

source image: click here
Cast: Colin Firt, Samuel L. Jackson, Taron Egerton, Mark Strong, Michael Caine.
Director: Matthew Vaugh

"Are we going to to stand around here all day or are we going to fight?"

-Harry Hart

Yes, this is one of the great movie of the year. Salah satu film yang bikin gue merasa puas banget setelah keluar dari bioskop. Nggak nyesel duduk selama sekitar dua jam untuk menonton film ini, karena emang worth it banget untuk ditonton.

Kingsman: The Secret Service. Sebuah film yang diadaptasi dari sebuah komik karya Mark Millar dan Dave Gibbons, yang ditulis ulang oleh Jane Goldman dan sang sutradara, Matthew Vaughn (Kick Ass, X-Men: First Class). Bercerita mengenai organisasi secret agent spy, dipimpin oleh Arthur (Michael Caine), yang merekrut dan men-training beberapa remaja yang memang memiliki potensi untuk sebagai agen mata-mata, yang akan dijadikan sebagai seorang Kingsman dengan gelar "Lancelot" karena Lancelot sebelumnya telah meninggal. Masing-masing Kingsman memiliki rekomendasi masing-masing. Harry Hart alias Galahad (Colin Firth) merekomendasikan seorang remaja bernama Gary 'Eggsy' Unwin (Taron Egerton).
Eggsy adalah seorang remaja yang ber-IQ jenius dan cerdas. Ia tinggal bersama ibu, adik kecil, serta ayah tirinya yang jahat. Ia menjadi pemberontak karena hidupnya yang berantakan. Saat ditangkap polisi karena melakukan pencurian mobil, ia akhirnya bertemu dengan Harry. Nah di sini Harry pun memasukkan Eggsy ke dalam perekrutan Lancelot, yang dilatih oleh Merlin (Mark Strong).
Plot cerita tidak hanya mengenai perekrutan agen mata-mata. Ternyata dunia pun sedang kacau balau akibat Valentine (Samuel L. Jackson) beserta asistennya Gazzele (Sofia Boutella) ingin menguasai dunia. Para Kingsman pun melakukan cara untuk menghentikan Valentine dari ambisinya.
Lalu berhasilkah Eggsy untuk menjadi The Next Kingsman? Dan akan berhasilkah para Kingsman untuk menghentikan usaha Valentine menguasai dunia?

Gue suka banget film ini. Suka ceritanya, suka para cast-nya. Suka karakter-karakternya.

Dari segi plot cerita overall gue suka, walaupun ada bagian-bagian yang bikin gue protes, "Kok mesti gini sih?" Tapi secara keseluruhan gue suka. Karena action yang dibumbui komedi ini menarik banget. Secara gue emang lebih suka genre action-comedy dibanding yang emang pure action.

source image click here
Dari segi cast dan karakternya, gue suka banget. Banget. Semua pas.
Colin Firth sebagai Harry Hart, nggak nyangka seorang "Raja" di King Speech dan Mr. Mark Darcy di Bridget Jones's Diary ini bisa memerankan seorang spy agent dengan keren banget. Aksi-aksi Firth pas di sebuah kedai melawan preman-preman yang ingin menyerang Eggsy keren banget. Ditambah dengan senjata andalan rahasianya, sebuah payung hitam, yang selalu dibawa-bawanya.
Lalu Taron Egerton sebagai Eggsy. Ah, he is my new crush. Gila gue suka banget sama ini aktor. Selain cute, aksen British-nya itu loh, irresistible banget. Hahaha. Egerton juga bisa memerankan tokoh Eggsy dengan baik. Sebelum dia menjadi Kingsman, berpakaian sporty dengan jaket, sneakers, dan topi yang nggak pernah lepas. Keren deh. Dan setelah berjas ala Kingsman pun, ah, nggak kalah kerennya. Dengan suit and tie beserta payung hitam sebagai senjatanya, mengikuti Harry Hart, memakai kacamata juga, jadi mirip banget dengan Harry Hart.
Kemudian sang penjahat kita, Valentine, ini juga gue suka banget. Hahaha. Gue suka karena style-nya ini sporty banget juga. Nggak menyeramkan seperti penjahat-penjahat di film lainnya. Udah gitu, kocak juga. Tapi dibalik kekocakannya itu, otaknya jahat banget.

Tambahan buat fans Eggsy. Ah, he is so damn cute...


source image: click here
Well, film ini menjadi salah satu favorit saya. Pokoknya buat yang belum nonton, segera deh ke bioskop-bioskop kesayangan Anda. Nggak nyesel. :)

Tuesday, December 30, 2014

100 Days

My beloved aki
Sudah 100 hari aki 'pulang' ke Sang Pemilik. Nggak kerasa ternyata waktu memang cepat berlalu. Jujur saja, baru kali ini aku merasa benar-benar ditinggalkan oleh seseorang. Aku dengan aki memang cukup dekat. Terutama ketika aku sempat tinggal dengan rumah Ua di Depok, di mana aki juga tinggal di sana.

Aki orangnya senaaaang banget bercerita, sedangkan aku orangnya senang mendengarkan. Jadi seringlah aku mendengar cerita-cerita aki, walaupun terkadang aki bercerita hal-hal yang sudah pernah diceritakan.

Aki juga selalu me-reminder hari ulang tahun hampir seluruh keluarganya.  Semua anak-anaknya, menantu-menantunya, cucu-cucunya. Aki biasanya selalu nelepon kalo ulang tahun.

Masih ingat banget pesan-pesan aki waktu aku akhirnya memutuskan untuk ngekost. Aki paling sering ngingetin untuk jangan lupa sholat lima waktu dan ngaji. Terus, sering ngingetin untuk sering baca surat Yusuf juga, kata aki, biar disenangi oleh orang.

Waktu main ke Depok, sering keinget kebiasaan-kebiasaan aki di rumah. Tiap pulang sholat shubuh dari masjid, aki pasti suka duduk di sofa hijau sambil main pool 8 di tab. Terus suka bawa gorengan juga.

Kalau keluarga di Depok pergi, kadang aku suka nemenin aki di rumah. Karena aki, punya penyakit hernia yang kadang-kadang suka kambuh, jadi aki agak susah untuk diajak pergi-pergi.

Penyakit hernia ini juga yang salah satunya membuat keadaan aki menjadi kurang membaik. Awalnya, aki nggak mau untuk dilakukan operasi. Karena aki merasa, ya aki sudah tua, untuk apa lagi. Tapi karena lama kelamaan sering kambuh, akhirnya aki mau dioperasi juga. Setelah dilakukan operasi keadaan aki sempat memburuk, aki tidak bisa merespon. Setelah itu, aki mulai membaik. Aki pun sempat pulang ke rumah. Namun, tidak berlangsung lama. Keadaan aki memburuk lagi. Aki pun dilarikan kembali ke rumah sakit. Dan pada tanggal 21 September 2014, aki dinyatakan meninggal.

Ada rasa sesal. Sesal karena aku baru menyempatkan diri menengok aki setelah aki dioperasi. Ketika aki sudah sulit untuk berbicara. Tidak sempat untuk mengobrol dulu sebelum aki operasi. Kemudian, pas aki masuk rumah sakit yang kedua kalinya, aku juga nggak menyempatkan diri untuk menengok. Datang ke Depok kemudian ternyata aki sudah tiada. Ketika dikabari, aku waktu itu sedang kerja di hari weekend, kemudian diberitahu oleh sepupuku kalau aki udah nggak ada. Otomatis aku langsung nangis. Aku langsung izin ke partner kerjaku yang satu shift bareng waktu itu untuk pulang duluan. Selama perjalanan sampai Depok, aku nggak berhenti-berhenti nangis. Entahlah orang bakal ngeliat gimana.

Dan nggak ada yang paling menyakitkan ketika pemakaman berlangsung. The most painful feeling that I ever felt. Especially, waktu ngeliat bapak turun buat nurunin aki ke liang lahat terus nge-adzanin. Tambah sakit juga waktu ngeliat bapak nangis. That for the first time ngelihat bapak nangis sampai segitunya.

Satu penyesalanku adalah... aku nggak sempat mengobrol sama aki sebelum beliau dioperasi.  Nyesel banget kenapa nggak menyempatkan diri untuk menengok beliau. Sekarang aku cuma bisa mendoakan aki dari sini. Semoga beliau ditempatkan di sisi paling mulia oleh Allah. Amin.

Aku sayang aki. Sangat.