Sunday, March 15, 2015

Satu Hari yang Aku Sebut Bukan Kebetulan

Aku tidak percaya dengan namanya kebetulan
Bukan Kebetulan kita berada di stasiun yang sama
Bukan Kebetulan kita berdiri di peron yang sama
Bukan Kebetulan kita menunggu kereta dengan arah yang sama

Satu kalimat pertamamu yang selalu masih kuingat, ketika kau berdiri tepat di sebelah kananku, "Nunggu kereta ke arah Kota juga?"
Aku mengangguk, tak lupa untuk tersenyum padamu
Satu pertanyaan yang berarah menuju puluhan tanya yang lain
Satu senyuman yang mengubah menjadi tawa

Hingar bingar di dunia kita terhenti sesaat, saat kereta datang
Ia membawa kita ke dunia dengan pertanyaan-pertanyaan yang lain, dengan tawa-tawa yang lain juga
Satu hari itu
Hari di mana aku mengenalmu sebagai lelaki yang baik

No comments:

Post a Comment