Have you ever feel your life is so 'tasteless'?
Feel so normal like there's no challenge.
When you're not fall head over heel in love or broken heart.
You're not happy or in pain.
You're numb.
When you're just in a right position.
Through your life in a good way.
You work in the morning.
Go home in the afternoon.
Watch movies or clean your bedroom in the weekend.
Or sometimes you hang out with some friends.
And you never forget to pray.
Yes, I am in that situation right now.
And that makes me feel so bored.
I am someone who love challenges.
Someone who love break the rules.
Someone who want feel everything.
Fall in love, broken heart, be loved, hurt, happy, or even sad.
Like Lady Antebellum's song, Need You Now, "Yes, I'd rather hurt than feel nothing at all"
So, what I want right now is... out of comfort zone for a while.
I want to travel.
Meet a stranger.
Know him.
And maybe, I will kinda like him.
Or...
I want someone in my really past.
Someone whom I don't predict will come into my life.
But he comes.
Really comes.
And change my life in a best way.
I dunno why my mind is too much imagination.
I just want my life feels extremely colorful.
Yeah, I want to feel that way.
Like a years ago...
Friday, November 28, 2014
Tuesday, November 25, 2014
Happy National Teacher's Day
source: click here |
"A teacher is never a giver of truth; he is a guide a pointer to the truth that each student must find for himself."
- Bruce Lee
Happy National Teacher's Day. Yap, tepatnya tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional.
Di kehidupan kita ini, kesuksesan yang telah diraih salah satunya tidak lepas dari jasa seorang guru. Guru berperan sebagai orang tua kita di sekolah. Tidak sekedar mengajari suatu konsep mata pelajaran, tapi juga mendidik serta menuntun ke arah yang lebih baik.
Ketika di sekolah, mungkin kalian punya guru favorit. Aku punya. Aku memanggilnya Ibu Mimin. Belaiu adalah guru ketika aku kelas 5 hingga 6 SD. Namanya juga guru SD, beliau mengajar hampir semua mata pelajaran. Bagi aku, Ibu Mimin bisa dikatakan guru yang hampir sempurna, baik dan tegas, tapi tidak galak. Tegas banget sampai aku yang bisa dibilang "anak emas" nya juga pernah ditegur gara-gara kebanyakan ngobrol :p
Kata ibu aku, Ibu Mimin masih mengajar sampai sekarang. Bahkan kedua adikku ketika SD dulu juga diajar oleh Ibu Mimin. Hingga adikku yg pertama sekarang sudah kuliah, dan adikku yg ketiga sekarang sudah kelas 3 SMA. Kalau dari dihitung dari ketika aku kelas 5 SD, kurang lebih sudah sekitar 13 tahun.
Dari cara mengajar beliau pun bisa dibilang enak. Tidak selalu "disuapi" dengan materi, tapi juga membuat kita aktif untuk bertanya dan memahami.
Ah, jadi kangen beliau. Sudah lamaaaa... sekali tidak bertemu. Kata ibu juga beliau suka menanyai aku :)
Terima kasih guru,
Untuk semua yang pernah diberikan.
I know you teach all of your students nothing to lose
You don't need any take from us
source: click here |
Yap, itu cerita salah satu favorit guruku ketika SD. Bagaimana cerita guru favoritmu?
:)
Wednesday, August 6, 2014
(Bukan) Ekstrak Kulit Manggis
Semua kejadian pasti ada hikmahnya. Pasti. Kenapa bisa begini? Kenapa bisa begitu? Because everything happens for a reason. Mungkin kejadian yang dialami menyakitkan buat hati. Tapi, telisiklah lebih dalam. Ada suatu alasan yang baik.
Awalnya memang sakit. Sangat. Tapi justru itu adalah akibat dari perbuatan dosa sendiri. Karena Allah masih sayang. Masih sangat sayang. Sehingga harus dijauhkan dari perbuatan yang tidak baik. Mengingatkan diri untuk mendekat kepada-Nya lagi.
Karena-Nya, aku bisa setangguh ini.
Karena-Nya, aku bisa sekuat ini.
Karena-Nya, aku bisa sebersyukur ini.
Karena-Nya, aku bisa seikhlas ini.
Jakarta, 6 Agustus 2014
[Review] Sabtu Bersama Bapak
Judul : Sabtu Bersama Bapak
Penulis : Aditya Mulya
Penulis : Aditya Mulya
"Dan karena pada waktunya, saya selalu lihat sepatu kamu di musala perempuan." -Cakra
Kalau ditanya buku apa di tahun ini yang bikin saya sangat terkesan, ya jawabannya Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya. Saya selalu suka dengan karya-karya Kang Adhit. Gaya tulisan dan bahasanya selalu mudah dimengerti, dan ada ciri khas yang ketika membaca tulisannya, kita pasti tahu bahwa itu adalah karya Kang Adhit yang memang "Adhitya Mulya" banget.
Sabtu Bersama Bapak. Berkisah tentang seorang bapak bernama Gunawan, yang menderita kanker. Beliau didiagnosis dokter hanya akan bertahan hidup sekitar satu tahun lagi. Bapak Gunawan pun membuat video-video untuk pembelajaran bagi kedua anak laki-lakinya, Satya dan Cakra, walaupun beliau sudah meninggal. Sehingga ada ritual khusus bagi Satya dan Cakra untuk menonton video-video sang ayah di setiap Sabtu sore.
Buku ini banyak memberi pelajaran.
Kisah seorang bapak yang tetap selalu ada walau sudah tidak ada.
Kisah seorang ibu yang tetap berjuang merawat kedua anaknya.
Kisah seorang suami dan ayah yang ingin menjadi lebih baik dalam keluarganya.
Dan kisah seorang pemuda yang mencari cinta.
Jangan khawatir, buku ini memang banyak pembelajarannya, tapi nggak berkesan didikte. Justru Kang Adhit bisa membawakannya dengan enak. Sesekali ada humor-humor khasnya yang terselip di setiap adegan atau dialog.
Ada dialog yang benar-benar buat saya tersentuh. Dialog antara Cakra dan Ayu, gadis yang dicintainya.
Sumpah, ini romantis. Berkelas dan menyentuh. Nggak ada wanita yang nggak luluh kalau pria ngomong gini.
Buat yang belum baca, baca deh. Seriusan bagus banget. Buku ini membawa emosi kita, terkadang sedih, ketawa ngakak, hingga menyentuh.
Lima bintang buat buku ini :D
Wednesday, July 30, 2014
Am I in Denial?
No matter how i try so hard to deny, to let the feelings go, but i can't yet. I'm still worry about him when i know he's in hurt. And my mind keeps telling me, should i call him for asking his condition?
I don't know. In one side, i try not to really think about him. Just hope that he will be better and get well soon. But in the other side, i really want to call him, ask him, give him an attention, and let him knows that i still care about him. But i'm afraid. I'm afraid that i... I don't know. I'm just afraid that maybe i will fall for him again.
Subscribe to:
Posts (Atom)