Sesampainya di kantor, sapaan yang pertama adalah, "Fitri ga malam mingguan?" Ngeselin emang. Mas-mas minta ditemenin, eh udah mau ditemenin malah ngebully, kan sebel. Lanjut, lanjut, akhirnya aku dengan mas-mas berangkat menuju arena futsal. Mas-mas yang berjumlah 9 orang pun mulai main. Karena ganjil, Mas Akmal jadi cadangan dulu, secara dia juga yang datangnya paling telat. Aku, sebagai "manajer" jagain barang-barangnya Mas-mas semua, sembari ngobrol sama Mas Akmal.
"Fit, dulu kata guru olahraga, kalau lari kan suka pegel-pegel. Nah, buat ngilangin pegel-pegelnya ya dengan lari lagi. Fitness juga gitu, kalau abis fitneas pegel-pegel, buat ngilanginnya ya fitness lagi. Nah, kalo putus dari cowok, gimana?"
Hmm... Ujung-ujung emang ya.
"Ikhlas." Jawabku (sok) bijak.
"Kok ikhlas? Ya cari cowo lagi. Nggak jauh-jauh."
Maksudnya...
Aku ngerti banget Mas-mas ini sebenarnya care banget sama aku. Ya kan? Ya kan? Cuma ya cara mereka begitu... :) Ah, entahlah. Kalau kata Kuntoaji, sudah terlalu lama asyik sendiri. Mungkin, mungkin sudah saatnya i find "the one" lagi. Walaupun sebenarnya dari diriku, aku belum terlalu memikirkan hal seperti itu. I think, the one will comes when i'm ready.
Jadi, obrolan sama Mas Akmal ini sebenarnya adalah pengingat, biar aku tidak terlalu mencintai diri sendiri, biar aku kembali membuka hati untuk hati yang lain, biar aku kembali menyadari, bahwa hidup tidak hanya dijalani oleh diri sendiri.
No comments:
Post a Comment