Semuanya tak direncanakan. Semuanya permainan semesta.
Hari itu Jumat malam. Hari ketika akhirnya kita bertemu lagi setelah empat bulan tak saling bertatap. Pertemuan yang tak direncanakan. Pertemuan kita yang dihubungkan orang lain.
Pertemuan di supermarket. Bukan tempat yang cantik apalagi romantis. Tapi apalah artinya sebuah tempat, karena yang terpenting adalah bertemu denganmu.
Ada tatapan malu-malu, ada senyum salah tingkah, ada detak jantung yang tiba-tiba menambah kecepatannya. Semuanya bereaksi dari tubuhku. Rasa canggung yang tiba-tiba saja muncul.
"Kalian kenapa kok diam-diaman gitu?" suaranya memecah kecanggungan kita. Dan aku masih menatapmu dengan malu-malu.
"Kamu makin kurus." pernyataan konyol yang pertama keluar dari mulutku.
"Kamu makin berotot." giliranmu bergantian mengeluarkan pernyataan konyol. Pernyataan yang membuatku merengut manja, namun ingin tertawa. The ice finally melted.
Basa-basi dari lamanya tak bertemu akhirnya terlontar. Hingga akhirnya, "Beli ini yuk, untuk anak kita nanti."
Aku tahu yang kau lontarkan itu candaan, aku tahu... Candaan sekaligus rayuan yang sering kita lakukan. Tapi kali ini, aku tak bisa menahan diri untuk tidak mengamini. Membayangkan suatu saat kita benar-benar bisa bersama. Nanti. Secepatnya.
Pertemuan kita malam itu untukku sangat singkat. Aku belum puas, dan mungkin... tidak akan pernah puas.
Kamu, yang membuatku salah tingkah sekaligus merasa nyaman, yang bisa membuatku tertawa tanpa beban, yang membuatku benar-benar bisa menjadi sisi yang terbaik, bahkan yang tergila... Kamu...
Jakarta, 24 Mei 2013
Ciieeehhhhh :p
ReplyDeletecieeeehhh juga :p
Deletefit itu tanggal nya salah gak sih, koq 24 november 2013?? hehehe :p
ReplyDeleteoh iyaaa.. harusnya 24 Mei, hehehe.. udah diralat :p
Delete