Sunday, August 12, 2012

Titik Ternyaman


Dan akhirnya kita bertemu lagi, di tempat dan momen yang berbeda...

Aku melihatmu. Lagi. Namun entah mengapa, kali ini tidak ada rasa berdebar seperti waktu itu. Aku hanya merasa senang. Tidak, bukan hanya senang, tapi lebih dari sekedar itu. Aku sangat sangat senang. Senang menatap wajahmu lagi, senang melihat senyummu lagi, dan terutama senang karena bisa mendengar kamu menyebut namaku lagi.

Aku duduk di sudut ini, kau di sudut itu. Kita berhadap-hadapan, berbincang-bincang, melepas rasa yang disebut rindu, yang aku rasakan. Entah denganmu. Namun, aku tak sebebas kemarin, karena kita tak berdua.

Tiba-tiba, kau pun berpindah tempat, dari sudut itu ke dekatku. Belum terlalu dekat. Dan seperti ada gravitasi, aku langsung berpindah ke sebelahmu, agar lebih dekat denganmu. Entah, denganmu aku memiliki keberanian. Keberanian untuk menunjukkan rasa dan keberanian untuk menjadi diriku saat bersamamu.

Malam semakin larut. Rasa kantuk pun sudah tak bisa lagi kutahan. Dan aku pun tidur di sebelahmu. Tidurku belum terlalu lelap. Aku masih mendengar suaramu yang mengajakku bercanda, suaramu yang menggombaliku, dan suara petikan senar gitar yang sedang kau mainkan. Dan aku pun langsung terlelap tidur.

Tak lama aku pun terbangun. Menatap wajahmu saat pertama kali membuka mata, karena kau ternyata masih di sampingku. Kau pun tertawa, melihatku yang baru bangun tidur. Kuhanya bisa menutup wajah dengan selimut, malu denganmu.
Ah~ sungguh momen ini adalah titik ternyaman saat bersamamu.

1 comment: